بِسْمِ اللَّه الرَّحْمنِ الرّحِيْمِ
.
Bagaimana Jadinya Negara Ini Kalau Sekolah Melarang Siswanya Menghormat
Bendera ?. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang tidak memerlukan
jawaban, tetapi memerlukan pertanyaan lanjutan yaitu : Mungkinkah hal
itu terjadi di negara ini ?. Kalau pertanyaan yang ini jawabannya : Ya.
Kejadian ini terjadi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dua sekolah berbasis agama dengan tegas melarang siswa mereka untuk memberi hormat kepada bendera Merah Putih. Bahkan, kedua sekolah itu juga tidak pernah menggelar upacara bendera, tidak membaca Pancasila, serta tak menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kedua sekolah itu adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Irsyad Tawangmangu dan SD Al-Albani Matesih, Karanganyar. Kedua sekolah enggan melibatkan diri dalam penanaman nilai kebangsaan.
Kepala SMP Al-Irsyad Sutardi mengatakan sengaja tak melakukan upacara hormat bendera untuk menjaga akidah Islam. "Tidak memberi hormat bendera merupakan bagian keyakinan kami sebagai orang muslim untuk melaksanakan akidah kami. Karena kalau kami hormat bendera, kami bertentangan dengan keyakinan kami, yaitu melakukan kesyirikan kepada Allah SWT," ungkap Sutardi.
Hal senada diungkap Kepala SD Al-Albani Heru Ichwanuddin. Bedanya, Heru tak pernah melarang siswanya memberi hormat kepada bendera. Meski demian, Pemrintah Daerah Karanganyar sudah melayangkan tePernyataan ini diungkapkan Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama karanganyar Zuhaid dalam rapat bersama Muspida setempat, Selasa (7/6/2011).
Zuhaid menduga, Al Irsyad Tawangmangu berafiliasi dengan Ponpes Al Irsyad di Salatiga, yang waktu itu dipimpin oleh ustaz Jafar Umar Tholib. Diketahui bahwa Jafar Umar Thalib, adalah salah satu sponsor dari Laskar Jihad yang ada di Poso.
“Jafar Umar Thalib adalah pendiri Ponpes Ihya As Sunnah Yogyakarta. Beliau adalah tokoh Laskar Jihad, yang juga sponsor Laskar Jihad di Poso,“ jelas Zuhaid.
Seperti apa bentuk afiliasinya, Zuhaid tak menerangkan lebih jauh. Ajaran yang dianut oleh Al Irsyad Tawangmangu, sama dengan apa yang diyakini oleh Jafar Umar Thalib.
“Mereka memiliki ajaran dan fatwa seperti apa yang ada di Arab saudi. Menghormat bendera bagi mereka adalah bid’ah dan tidak perlu dilakukan.” tambahnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya dua sekolah yang tidak mau hormat kepada bendera Merah Putih yakni Yayasan Perguruan Islam Al Irsyad Al Islamiyah Tawangmangu dan SD IST Al Albani Matesih.
Atas keputusan tersebut, pimpinan sekolah dinilai tak memiliki rasa nasionalisme. Sehingga Pemerintah Kabupaten Karanganyar mengancam akan membubarkan sekolah tersebut.guran. Namun, belum ada perubahan berarti. Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar berencana menggelar dialog dengan kedua sekolah tersebut.
di olah dari berbagai sumber.red
0 komentar:
Post a Comment
Trima kasih atas kunjungan anda & follow me
satu lagi gan klik +1 untuk kawan anda