بِسْمِ اللَّه الرَّحْمنِ الرّحِيْمِ
.
JAKARTA - Pepatah yang mengatakan kacang lupa kulitnya mungkin berlaku bagi boyband SM*SH.
Pamor
grup yang diisi oleh Morgan Oey, Rangga Dewamoela, Rafael, Dicky M.
Prasetya, Reza Anugrah, Muhammad Ilham Fauzi, dan Bisma Karisma ini
melambung di industri musik tak lepas dari peran media.
SM*SH yang berada di bawah manajemen Star Signal pada awal 2011 semula sangat welcome dengan media-media Tanah Air yang ingin mewawancara.
Tak
lama setelah banyak tawaran manggung, juga iklan produk yang ingin
menghadirkan wajah tujuh remaja asal Bandung ini, membuat mereka seolah
tak merasa butuh media lagi untuk jadi jembatan komunikasi dengan para
penggemarnya di Indonesia.
Beberapa wartawan cetak juga
elektronik asal Ibu Kota banyak yang mengeluhkan sikap manajemen SM*SH
yang terlalu protektif menjaga artisnya.
“Saya sempat mau
wawancara SM*SH. Disuruh menunggu dari jam 20.00 hingga 00.30, akhirnya
enggak boleh diwawancara. Malah suruh wawancara besok di acara Inbox.
Pas di sana enggak tahunya tetap enggak boleh wawancara,” tutur salah
satu awak media yang tak mau disebutkan namanya.
Media lain ada
juga yang merasa kecewa melihat sikap manajer SM*SH, menceritakan,” Saat
itu padahal sudah janjian, eh enggak tahunya pas ketemu manajernya
dicuekin.”
Bahkan, kabar mengejutkan juga datang dari salah satu
awak media yang menyebutkan bahwa manajemen SM*SH meminta bayaran untuk
sekali sesi wawancara.
“Iya, saat itu diminta bayaran Rp10 juta
oleh manajernya,” kata salah satu wartawan, yang juga belum mau
disebutkan namanya.
di olah dari berbagai sumber.red
0 komentar:
Post a Comment
Trima kasih atas kunjungan anda & follow me
satu lagi gan klik +1 untuk kawan anda