language

June 8, 2011

Persiapan kongres PSSI di Solo

بِسْمِ اللَّه الرَّحْمنِ الرّحِيْمِ .

SOLO - Wali Kota Solo Jawa Tengah Joko Widodo telah menyusun konsep penyelenggaraan Kongres PSSI luar biasa di Solo 30 Juni mendatang. Sebagai tuan rumah, ia merencanakan forum pemilihan Ketua Umum (Ketum), Wakil Ketua Umum (Waketum) dan anggota Executive Comittee (Exco) PSSI akhir bulan ini bakal dikemas berbeda. “Kita antarkan menjadi kongres budaya. Di dalam forumnya ditempatkan putri-putri Solo
sehingga bila ada yang interupsi akan sungkan. Juga akan ditempatkan prajurit keraton. Pastinya akan kental dengan sentuhan budaya,” ujar Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, Selasa (7/6/2011). Bahkan, Jokowi berencana menjamu peserta kongres PSSI dengan Solo Batik Carnifal (SBC). Diharapkan, para peserta terpukau dengan suguhan ikon Kota Solo tersebut. Wali Kota Solo dua periode tersebut menyatakan, penyuguhan budaya khas kota bengawan di dalam forum diharapkan mampu meredam ngotot-ngototan saat kongres. Setelah kongres PSSI di Hotel The Sultan Jakarta 20 Mei lalu berakhir deadlock, pencinta sepakbola nasional jangan lagi dikecewakan dengan hal serupa di Solo nanti. Menurut Jokowi, dirinya sudah mengantongi surat resmi yang menandaskan bahwa Solo sebagai tuan rumah Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 30 Juni mendatang. Hal itulah yang membuatnya yakin tempat penyelenggaraan takkan berubah. Sementara itu, persiapan penyelenggaraan kongres PSSI sudah dimulai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kemarin, menyusul Komite Normalisasi (KN) PSSI menentukan kota perhelatannya. Jokowi sendiri yang menyurvei hotel mana yang mengakomodasi dan memfasilitasi kogres bertaraf nasional tersebut. Opsi yang dimilikinya adalah Hotel Paragon dan Novotel. “Siang ini akan diputuskan hotelnya mana. Namun yang pasti kelas 4, untuk sementara opsinya Paragon dan Novotel,” ujarnya. Dia pun tidak merisaukan sumber pendanaan untuk kongres di Solo, sebab ia meyakini pemerintah pusat sudah memikirkan hal itu.”Kita belum bicara masalah dana. Mungkin anggarannya dari pusat,” jelasnya.
 untuk itu Anggota Komite Normalisasi (KN) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang juga Wakil Walikota Solo Jawa Tengah FX Hadi Rudyatmo menegaskan penyelenggaraan kongres PSSI di Solo akan dipersiapkannya secara matang. Menurutnya, kongres PSSI yang akan digelar 30 Juni 2011 merupakan kesempatan terakhir bagi KN sehingga tidak boleh disia-siakan.

“Tadi siang kami (KN) sudah menyepakati Solo sebagai tuan rumah kongres PSSI. Rencananya pada tanggal 30 Juni dimulai jam 09.00 WIB,”ujar Rudi, sapaan akrab Hadi Rudyatmo, Senin (6/6/2011).

Rudi menyatakan, agenda kongres masih tetap sama yakni memilih Ketum, Waketum dan anggota exco PSSI periode 2011 - 2015 seperti yang diamanatkan federasi persepakbolaan dunia, FIFA. Pelaksanaan kongres luar biasa nanti dipastikannya menjadi sorotan nasional, sehingga persiapan pun harus dimulai sejak dini.

Ia yang selaku Wakil Wali Kota Solo merasa terhormat bisa memberikan pelayanan dalam perhelatan penting persepakbolaan nasional tersebut. Rudi berharap pelaksanaan kongres PSSI di Solo 30 Juni mendatang berakhir dengan sukses, setelah kongres sebelumnya di Jakarta dan Pekanbaru deadlock. Untuk itu, ia meminta semua pihak mengedepankan kepentingan nasional daripada arogansi kelompok.

Sementara itu, penyelenggaraan kongres PSSI di Solo 30 Juni mendatang segera disosialisasikan melalui undangan resmi. Pengamanan maupun fasilitas di forum, kata dia, tidak akan berbeda dari pelaksanaan kongres sebelumnya di Hotel The Sultan Jakarta 20 Mei 2011 lalu.

Tentunya agenda kongres nanti harus mencapai klimaks tanpa membuang waktu, tenaga dan pikiran secara percuma. Artinya, forum tersebut bisa efektif memilih Ketum, Waketum PSSI dan anggota exco.

“Keamanan sama seperti di Jakarta kemarin. Ini kesempatan terakhir, semoga bisa berjalan lancar,”lanjutnya.

Di sisi lain, Rudi meyakini Solo tidak memiliki kepentingan apapun dalam esensi kongres. Sebab PSSI Solo tidak punya hak suara dalam kongres, pasca kepengurusannya dibekukan oleh Mantan Ketum PSSI Nurdin Halid.
Berpijak dari pengalaman menggelar pertemuan berskala nasional dan internasional, Rudi pun meyakini Kota Solo bisa mengakomodasi kongres pssi dengan baik. Sejarah mencatat, nama PSSI secara resmi ditetapkan di Solo pada Kongres PSSI tahun 1930 dan menetapkan Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI yang pertama.

0 komentar:

Post a Comment

Trima kasih atas kunjungan anda & follow me
satu lagi gan klik +1 untuk kawan anda

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...