بِسْمِ اللَّه الرَّحْمنِ الرّحِيْمِ
.
|
GRESIK
–Ny Siami, ibu Alifa Ahmad Maulana (Aam) bocah yang mengungkap praktik
nyontek massal di SDN Gadel II Surabaya , tampaknya berlapang dada atas
sikap Mendiknas M Nuh yang mengatakan meski ada perintah dari guru,
namun tak terbukti telah terjadi nyontek massal yang dilakukan para
siswa di sekolah tersebut.
Siami mengaku
menerima apapun yang telah ditetapkan oleh Mendiknas. “Apapun yang
diputuskan Bapak Mendiknas, saya yakin itu paling benar,” ujarnya.
Terkait
rencana kepulangannya ke Gadel, Siami belum bisa memastikan waktunya.
“Kita pasti akan kembali ke Gadel, karena bagaimanapun di sana adalah
rumah kami. Tapi kami butuh waktu dulu untuk saat ini, jadi kami tidak
mengerti kapan akan kembali ke sana,” tukasnya.
Mendiknas
sendiri tampaknya memilih menyelesaikan persoalan kasus yang mencoreng
nama baik dunia pendidikan itu dengan mendamaikan Ny Siami dengan warga
Gadel. Sehingga, substansi persoalan sendiri menjadi ‘ngambang’ karena
dianggap tidak ada bukti.
Namun, Menteri
Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh membantah jika pihaknya dianggap
plin-plan, apalagi dianggap sengaja “mendamaikan” kasus yang mencoreng
nama baik dunia pendidikan ini.
“Saya tidak
mengatakan itu (damai), terpenting yang harus kita lakukan saat ini
adalah mengembalikan kondisi sosial seperti semula. Kita patut memberi
apresiasi kepada bu Siami,” elak M Nuh, saat berkunjung ke pengungsian
Siami di Desa Sedapurklagen Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik, Jumat
(18/6) siang.
Satu-satunya yang tersisa
sebagai alat bukti, tambah mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya itu, pertama adalah pola jawaban, dan kemudian
distribusi nilai. “Saya bisa menunjukan buktinya, memang tidak ada pola
jawaban maupun nilai yang membuktikan, jika memang tidak ada bukti terus
bagaimana mungkin kita paksakan,” tandasnya.
Artinya,
pernyataan tegas Alifa Acmad Maulana telah memberikan jawabannya ke
teman sekelasnya saat ujian nasional (UN) beberapa waktu lalu akan
diabaikan.
Kendati demikian, M Nuh tetap
optimis putusannya benar meskipun ada kemungkinan tidak 100% jawaban
Alif dicontoh teman-temannya. “Itu semua saya anggap sudah selesai. Jadi
apa yang saya sampaikan, terjadi atau tidak terjadi, Insya Allah bisa
saya pertanggungjawabkan,” ujar M Nuh.
Sementara
itu, dia membenarkan jika ada perintah nyontek massal dari beberapa
guru Alif, dan lagi-lagi dia menegaskan dari hasil penyelidikannya tidak
ada kasus nyontek massal. “Ibaranya ada yang menyuruh merampok, tetapi
apakah pasti terjadi perampokan? Bagaimana anda membuktikan pasti
terjadi perampokan jika tidak ada yang mengetahuinya dan tidak ada
buktinya?” paparnya.
Lebih lanjut, dia
menginstruksikan pemerintah kota (pemkot) Surabaya untuk memberikan
sanksi kepada guru-guru tersebut. “Kita hanya bisa berikan sanksi kepada
personal bukan instansi atau sekolahnya, siapa yang melakukan kesalahan
ya kita beri sanksi,” ujarnya.
Terkait
bentuk sanksinya akan diberikan, M Nuh menyerahkan kepada pemkot
Surabaya. Karena SDN 2 Gadel di bawah kewenangan Pemkot Surabaya.
Dalam
kesempatan tersebut, Mendiknas menjanjikan Alif hadiah sebuah laptop.
Selain itu, dia menyemangati Alif untuk tidak perlu takut memilih SMP
yang dia cita-citakan.
0 komentar:
Post a Comment
Trima kasih atas kunjungan anda & follow me
satu lagi gan klik +1 untuk kawan anda