language

June 20, 2011

Ny Siami : Yang Diputuskan Mendiknas Paling Benar

بِسْمِ اللَّه الرَّحْمنِ الرّحِيْمِ .

Meski mengakui Unas di SDN Gadel II tak terbukti terjadi nyontek missal, Mendiknas perintahkan Pemkot tetap beri sanksi kepada guru yang memberi perintah

GRESIK –Ny Siami, ibu Alifa Ahmad Maulana (Aam) bocah yang mengungkap praktik nyontek massal di SDN Gadel II Surabaya , tampaknya berlapang dada atas sikap Mendiknas M Nuh yang mengatakan meski ada perintah dari guru, namun tak terbukti telah terjadi nyontek massal yang dilakukan para siswa di sekolah tersebut.

Siami mengaku menerima apapun yang telah ditetapkan oleh Mendiknas. “Apapun yang diputuskan Bapak Mendiknas, saya yakin itu paling benar,” ujarnya.
Terkait rencana kepulangannya ke Gadel, Siami belum bisa memastikan waktunya. “Kita pasti akan kembali ke Gadel, karena bagaimanapun di sana adalah rumah kami. Tapi kami butuh waktu dulu untuk saat ini, jadi kami tidak mengerti kapan akan kembali ke sana,” tukasnya.
Mendiknas sendiri tampaknya memilih menyelesaikan persoalan kasus yang mencoreng  nama baik dunia pendidikan itu dengan mendamaikan Ny Siami dengan warga Gadel. Sehingga, substansi persoalan sendiri menjadi ‘ngambang’  karena dianggap tidak ada bukti.
Namun, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh membantah jika pihaknya dianggap plin-plan, apalagi dianggap sengaja “mendamaikan” kasus yang mencoreng nama baik dunia pendidikan ini.
“Saya tidak mengatakan itu (damai), terpenting yang harus kita lakukan saat ini adalah mengembalikan kondisi sosial seperti semula. Kita patut memberi apresiasi kepada bu Siami,” elak M Nuh, saat berkunjung ke pengungsian Siami di Desa Sedapurklagen Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik, Jumat (18/6) siang.
Satu-satunya yang tersisa sebagai alat bukti, tambah mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu, pertama adalah pola jawaban, dan kemudian distribusi nilai. “Saya bisa menunjukan buktinya, memang tidak ada pola jawaban maupun nilai yang membuktikan, jika memang tidak ada bukti terus bagaimana mungkin kita paksakan,” tandasnya. 
Artinya, pernyataan tegas Alifa Acmad Maulana telah memberikan jawabannya ke teman sekelasnya saat ujian nasional (UN) beberapa waktu lalu akan diabaikan.
Kendati demikian, M Nuh tetap optimis putusannya benar meskipun ada kemungkinan tidak 100% jawaban Alif dicontoh teman-temannya. “Itu semua saya anggap sudah selesai. Jadi apa yang saya sampaikan, terjadi atau tidak terjadi, Insya Allah bisa saya pertanggungjawabkan,” ujar M Nuh.
Sementara itu, dia membenarkan jika ada perintah nyontek massal dari beberapa guru Alif, dan lagi-lagi dia menegaskan dari hasil penyelidikannya tidak ada kasus nyontek massal. “Ibaranya ada yang menyuruh merampok, tetapi apakah pasti terjadi perampokan? Bagaimana anda membuktikan pasti terjadi perampokan jika tidak ada yang mengetahuinya dan tidak ada buktinya?” paparnya.
Lebih lanjut, dia menginstruksikan pemerintah kota (pemkot) Surabaya untuk memberikan sanksi kepada guru-guru tersebut. “Kita hanya bisa berikan sanksi kepada personal bukan instansi atau sekolahnya, siapa yang melakukan kesalahan ya kita beri sanksi,” ujarnya.
Terkait bentuk sanksinya akan diberikan, M Nuh menyerahkan kepada pemkot Surabaya. Karena SDN 2 Gadel di bawah kewenangan Pemkot Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Mendiknas menjanjikan Alif hadiah sebuah laptop. Selain itu, dia menyemangati Alif untuk tidak perlu takut memilih SMP yang dia cita-citakan.

0 komentar:

Post a Comment

Trima kasih atas kunjungan anda & follow me
satu lagi gan klik +1 untuk kawan anda

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...