language

June 20, 2011

Ditemukan, Dua Arca Terjepit Beringin

بِسْمِ اللَّه الرَّحْمنِ الرّحِيْمِ .

KEDIRI - Dua arca yang belum diketahui persis asal-usul atau sejarahnya, ditemukan warga Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Arca yang diduga sebagai peninggalan prasejarah itu diketemukan dalam kondisi rusak, karena termakan usia, terselip di antara pohon beringin yang tumbang pada Sabtu (18/6).

Penemu pertama adalah Supadi (51). Warga Gayam ini tengah membelah pohon ringin yang mati sejak setahun lalu. Pohon berdiameter 2 meter dan tinggi 50 meter itu tumbang setelah diterjang angin puting beliung. Ketika menganyunkan kapak, dia merasa membentur benda keras seperti batu. “Begitu saya lihat, didalam kayu ada batu. Begitu kayu terbelah, ternyata ada arcanya," tutur dia, Sabtu (18/6).
Supardi juga merasa terkejut dan takut. Di dalam pohon kok ada patung. Setelah itu dia memanggil  warga sekitar dan akhirnya banyak menjadi perhatian. Di sekitar pohon yang tumbang itu juga tedapat dua mata air yang oleh warga sekitar disebut “Sendang Kembar”. Menurut warga, sendang tersebut ada kaitan sejarahnya dengan Sunan Kalijaga.
Saat ditemukan, kata Supadi, dua arca dalam kondisi terpisah di dalam pohon berdiameter sekitar dua meter. Satu di utara dan satunya lagi di selatan. Pohon tersebut menurut warga sudah berusia ratusan tahun. Setelah dievakuasi dan diukur, arca terbesar beratnya sekitar 35 kilogram dengan tinggi 30 cm, lebar 25 cm serta tebal 11 cm. Sementara arca kedua, lebih kecil, beratnya sekitar 30 kilogram, tinggi 19 cm, lebar 30 cm dan tebal 13 cm.
Menurut pengamatan Sabarudin (41), warga lainnya, arca tersebut menyerupai Ganesha dan Budha Julai. Penilaian ini didasarkan atas kebiasaanya mengikuti sejarah perwayangan. Sementara arca   tidak sepenuhnya utuh tapi ada yang tidak berbentuk, karena termakan usia. Arca mirip Ganesha, bagian kepala tinggal separo. Sementara arca mirip Budha Julai, malah tanpa kepala.
Penemuan arca tersebut, sudah dilaporkan ke kelurahan setempat. "Kedua arca masih di tempat semula dan telah diberi tanda larangan memindahkan, apalagi mengambilnya. Kami juga masih menunggu dinas terkait atau pihak Purbakala," jelas Sabarudin yang juga menjabat Ketua Lembaga Pengembangan Masyarakat Kelurahan (LPMK).

0 komentar:

Post a Comment

Trima kasih atas kunjungan anda & follow me
satu lagi gan klik +1 untuk kawan anda

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...