بِسْمِ اللَّه الرَّحْمنِ الرّحِيْمِ
.
Peneliti senior LSI Sunarto Tjiptohardjono mengatakan,
ketidakpuasan publik terhadap kinerja Presiden SBY tercermin di aspek-aspek ekonomi, politik, penegakan hukum, hingga keamanan di Indonesia dalam periode Januari 2010 sampai dengan Juni 2011. Publik menilai tak ada kemajuan dalam aspek ekonomi.
Dari sisi ekonomi, 35,7% publik kecewa dengan kondisi ekonomi nasional yang dinilainya bertambah buruk. 33,9% publik menilai kondisi politik saat ini juga makin bertambah buruk. Begitu juga dengan penegakan hukum,33,1% responden menyatakan penegakan hukum makin bertambah buruk.
Sunarto menyatakan, ada empat hal yang menyebabkan menurunnya kepuasan atas kepemimpinan Presiden SBY. Pertama semakin banyak kasus besar yang tidak tuntas. Kedua, Presiden SBY dinilai terlalu reaktif atas kasus yang menyerang dirinya, tetapi kurang tanggap terhadap kasus besar yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Ketiga, Presiden SBY tidak memiliki operator politik yang tangguh untuk membantu menuntaskan masalah ini. Keempat, berkembangkanya kasus dugaan korupsi di kandang SBY sendiri, yaitu Partai Demokrat.
Sunarto menyarankan, untuk menaikan ratingnya, pemerintahan SBY memerlukan sebuah big bang atau sebuah cerita sukses baru di pemerintahannya. Jika tidak, waktu yang tinggal dua tahun lagi, Presiden SBY tidak akan lagi punya pesona untuk popularitas partainya sendiri, ataupun calon presiden yang akan diusungnya.
0 komentar:
Post a Comment
Trima kasih atas kunjungan anda & follow me
satu lagi gan klik +1 untuk kawan anda