language

May 28, 2011

Tahura Rusak, Elang Jawa Nyaris Punah

بِسْمِ اللَّه الرَّحْمنِ الرّحِيْمِ .

MALANG –Kerusakan lingkungan di Tahura Raden Soerjo yang kian parah terus mengancam populasi Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) di kawasan tersebut. Dari jumlah sebanyak 6 ekor elang jawa,--dideteksi pada 1997, kini diprediksi tinggal 2 ekor saja.
Chairman ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid, mengatakan habitat yang rusak membuat mangsa Elang Jawa, seperti kelelawar, musang, tupai dan sejenisnya semakin berkurang. “Nah, semakin berkurangnya mangsa elang jawa ini disebabkan karena kerusakan lingkungan. Hal ini tentu saja mempengaruhi jumlah burung predator itu,” kata Rosek, Jumat (27/5) siang.

Kerusakan lingkungan ini, sebut Rosek, dipicu karena banyaknya petani yang membuka lahan pertanian di kawasan hutan lindung tersebut. Selain itu, penggunaan pestisida di lahan pertanian yang berbatasan dengan hutan juga cukup dominan.
Diketahuinya semakin menyusutnya populasi elang jawa ini sendiri adalah hasil survey terakhir dari ProFauna Indonesia beberapa saat lalu. Ini patut disayangkan karena elang jawa adalah satwa langka yang ditetapkan pada 1993 silam.
“Menyusutnya hutan primer yang menjadi habitat elang jawa memberikan kontribusi besar bagi menurunnya populasi elang jawa. Sudah seharusnya pemerintah menghentikan laju deforestasi di Pulau Jawa,” urai Rosek.
Menurunnya populasi elang jawa di Tahura R. Soerjo tentunya patut disayangkan. Apalagi diperkirakan populasi total elang jawa di alam liar tidak lebih dari 400 ekor. Catatan ProFauna Indonesia, keberadaan Elang Jawa juga terdapat di Pulau Sempu (Malang), Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Merubetiri, Taman Nasional Alas Purwa, Lebakharjo, Pegungan Hyang dan Kawah Ijen sumber surabaya post.

0 komentar:

Post a Comment

Trima kasih atas kunjungan anda & follow me
satu lagi gan klik +1 untuk kawan anda

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...