بِسْمِ اللَّه الرَّحْمنِ الرّحِيْمِ .
Luas kawasan Kutub Utara telah menyusut ke tingkat terendah kedua sejak satelit mulai mengukurnya pada tahun 1979, dan menjadi "penurunan tercepat laut es musim panas" dalam dasawarsa ini, kata ilmuwan Amerika Serikat, Jumat (16/9).
Pusat Data Salju dan Es Nasional yang berbasis di Colorado (NSIDC) mengatakan
luas kawasan es itu tampaknya telah mencapai tingkat terendah selama musim panas, yaitu 4,33 juta kilometer persegi (1,67 mil persegi) pada 9 September.
Luas lahan itu adalah tingkat terendah kedua sejak NSIDC mulai mengukur luas laut es itu melalui satelit lebih dari 30 tahun lalu, dengan titik terendah tercatat pada 2007.
NSIDC memperingatkan bahwa pengukuran itu didasarkan atas hasil awal dan perubahan angin bisa mendorong es bergerak mendekat satu sama lain, sehingga akan menghasilkan wilayah yang lebih sempit ketika hasil akhir dirilis pada awal Oktober.
"Pencatatan lima tahun terakhir (2007-2011) adalah lima luasan terendah dalam catatan satelit secara berturut-turut, sejak 1979," kata NSIDC.
"Meskipun catatan pada tahun 2007 dipengaruhi oleh kombinasi kondisi cuaca yang mengakibatkan hilangnya es ... tahun ini telah menunjukkan pola cuaca yang lebih khas dengan kondisi tetap hangat di atas Kutub Utara," katanya.
Dengan menggunakan satu set data yang berbeda, peneliti Jerman mengatakan pekan lalu bahwa luas wilayah yang dicakup oleh laut es Arktik mencapai titik terendah sejak awal pengamatan satelit pada tahun 1972, dan menyebutnya sebagai "sejarah baru titik minimum".
Kawasan es Kutub Utara memainkan peran penting dalam mengatur iklim bumi karena mencerminkan sinar Matahari dan menjaga wilayah kutub tetap dingin.
Turunnya luas laut es musim panas--50 persen lebih kecil di kawasan itu dibandingkan empat dasawarsa lalu--disebut oleh para ilmuwan sebagai ukuran sekaligus penyebab pemanasan global, dengan dampak negatif dalam skala lokal maupun global. Pencatatan satelit sejak 1972 menunjukkan bahwa tingkat luas laut es Kutub Utara telah turun sekitar 11 persen per dasawarsa.
Info yang sangat menarik gan, kunjungan balik...
ReplyDeleteBumi emaang sudah tua kali ya gan???
ReplyDeletesepertinya kian marak pencemaran dimmn mna ni di amazon sana pun dah bnyak hutan di tebangi untuk lahan kedelai n trimakasih kunjungannya dan langsung tkp anda
ReplyDelete